A letter from April 28th, 2020

Dear FutureMe, Kamu menulis surat ini tgl 28 April 2020, di hari kelima bulan suci Ramadhan. Dalam kondisi yang bisa dibilang menyedihkan. Tanpa tabungan tanpa gaji tanpa thr dan tanpa pekerjaan. Banyak hal yg dulu pernah kamu miliki saat ini kamu tdk punya apa2..bahkan untuk membelikan baju baru utk ibu dan bapak pun kamu tidak punya. Apa kamu masih ingat hari ini? Bagaimana keadaanmu sekarang? Sudahkah jauh lebih baik? Semoga hari ini saat kamu membaca surat ini, kamu sudah benar-benar memperbaiki semuanya. Sudah memiliki tabungan yg cukup, tidak lagi menjadi pribadi yg boros dan mudah2an aja ibu sama bapak sudah kamu berangkatkan ke tanah suci. Hari ini semua begitu terasa sulit, usiamu 28 tahun dan belum menikah ditambah lagi kamu tdk memiliki pekerjaan. Tapi ada satu hal yg harusnya tetap kamu ingat, kamu bukan satu2nya yg menderita, kamu masih ingat waktu kami curhat ke seseph apa yg dia bilang? "Percaya deh..hidup gue jauh lebih hancur dari lu kok. Hahaha" Kalimat yg tdk kamu sangka terucap dari sahabatmu yg sempat kamu lupakan. Kamu semlat lupa kalau seseph menjalani hidup yg lebih berat daripada kamu tp dia tetap jalanin semuanya dengan sabar dan tanpa pernah sekalipun berkeluh kesah ke kamu. Hal itulah yg selalu kamu ingat dalam kondisi ini supaya kamu tetap tegar. Sudah banyak bukan kesulitan yg kamu hadapi? Hari-hari berat yg kamu lalui sendiri? Semoga hari ini..saat kamu membaca surat ini...semua ketangguhanmu dan kesabaranmu sudah terbayar dengan yg lebih baik dan tidak ada lagi kesedihan yg harus kamu lalui sendiri. Tapi sebelum 5 tahun kedepan datang, sebelum kamu membaca surat ini. Ada kesulitan dan kesedihan yang harus kamu hadapi dulu, jd biarkan aku menangis sekarang karna aku membutuhkan waktu sejenak untuk bisa berdiri kembali menghadapi situasi sulit ini. Tapi saat kamu membaca surat ini..aku mohon tersenyumlah